Tata Cara Wudhu Secara Tertib dan Berurut Sesuai yang Diajarkan Rasulullah SAW
Sebelum melaksanakan ibadah apapun, umat Islam dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Bahkan berwudhu hukumnya wajib jika Anda hendak melaksaksanakan ibadah shalat. Nah, untuk Anda yang saat ini sedang mencari panduan terkait berwudhu, berikut kami akan bagikan penjelasan selengkapnya. Mulai dari syarat-syaratnya, tata caranya dan yang terakhir, hal-hal yang menyebabkan wudhu menjadi batal.
Syarat – syarat Wudhu
Syarat - syarat atau beberapa hal yang harus dipenuhi dan dilaksanakan pada saat Anda melakukan wudhu, antara lain:
1. Islam. Orang yang melaksanakan wudhu harus beragama Islam. Wudhunya orang kafir (orang yang belum memeluk agama Islam dan belum membaca dua kalimat syahadat) dan orang murthad, maka hukumnya adalah tidak sah.
2. Seseorang yang sudah bisa membedakan baik dan buruk dan sudah pintar dan mengerti dengan baik (bisa membedakan kanan dan kiri, sudah bisa makan dan minum sendiri, bisa mandi sendiri, dan lain – lain). Atau sering diistilahkan dengan tamyiz.
3. Tidak sedang berhadas besar (tidak sedang haid dan nifas). Syarat ini berlaku bagi perempuan muslim.
4. Media (dalam hal ini, air) yang digunakan suci dan mensucikan. Atau dengan kata lain, air yang digunakan bersih najis apapun.
5. Tidak terdapat penghalang atau sesuatu yang mencegah air wudhu ke anggota tubuh yang menjadi objek dalam berwudhu. Artinya permukaan kulit harus bersih dari suatu zat yang menempel pada kulit atau cat (biasanya cat kuku) yang bisa menghalangi air menuju angoota tubuh tersebut.
6. Mengetahui dengan baik hal – hal yang wajib dan Sunnah dalam melakukan wudhu.
Tata Cara Wudhu
Tata cara pelaksanaan wudhu secara tertib dan berurut adalah seperti yang telah kami tuliskan berikut ini:
1. Berniat. Berniat sebelum menjalankan ibadah sangat penting dalam Islam, tidak terkecuali sebelum berwudhu. Oleh karena itu, sebelum berwudhu dianjurkan untuk berniat.
Niat wudhu:
Nawaitul Wudhuu’a Liraf’il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta’aalaa.
Artinya :2.
Aku niat berwudhu untuk mengilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah.
Membasuh kedua tangan sebanyak 3 kali, mulai dari telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan membaca: Bismillaahir rahmaanir rahiim.
3.
Berkumur – kumur 3 kali, sambil membaca:
Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa membaca kitab-Mu dan banyak berzikir kepada-Mu. Dan teguhkanlah aku untuk senantiasa dapat berkata tegas (benar) dalam kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
4.
Membersihkan lubang hidung sebanyak 3 kali, caranya dengan menghirup air sehingga air tersebut masuk ke dalam lubang hidung dan kemudian dikeluarkan lagi.
Doa yang dibaca pada saat menghirup air:
Ya Allah, bauilah aku dengan bau surga, dan berkenanlah Engkau senantiasa ridha terhadapku.
Doa yang dibaca pada saat mengeluarkan air:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mencium bau-bau neraka dan dari keburukan rumah abadi di akhirat.
5.
Membasuh muka sebanyak 3 kali. Doa yang dibaca pada saat membasuh muka:
Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan cahaya-Mu pada hari dimana wajah para kekasih-Mu akan menjadi putih bersinar. Dan janganlah engkau hitamkan wajahku dengan kegelapan dari-Mu pada hari dimana wajah para musuh-Mu akan menjadi hitam kelam.
6.
Membasuh kedua tangan sampai batas siku sebanyak 3 kali.
Doa yang dibaca pada saat membasuh tangan kanan:
Ya Allah, berikanlah buku (catatan amal) –ku pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang mudah.
Doa yang dibaca pada saat membasuh tangan kiri:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari jika Engkau berikan kitab catatan amalku pada tangan kiriku atau dari belakang punggungku.
7.
Mengusap kepala sebanyak 3 kali sambil membaca doa sebagai berikut:
Ya Alah, curahilah aku dengan rahmat-Mu dan turunkanlah kepadaku berbagai keberkahan dari-Mu. Dan naungilah aku di bawah naungan ‘Arasy-Mu pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan-Mu. Ya Allah lindungilah rambutku dan kulitku dari api neraka.
8.
Mengusap kedua telinga sebanyak 3 kali sambil membaca doa sebagai berikut:
Ya Allah jadikanlah aku bagian dari orang – orang yang senantiasa mendengarkan perkataan yang benar, lalu mengikuti perkataan yang paling baik. Ya Allah, perdengarkanlah kepadaku suara orang yang memanggil ke surga di surga nanti bersama orang-orang yang baik (berbakti).
9.
Membasuh atau mencuci kedua kaki sampai batas mata kaki sebanyak 3 kali (pada saat mencuci kedua kaki harus diperhatikan sela – sela jari kaki, agar terkena air dengan sempurna tempatkan jari – jari tangan disela jari – jari kaki pada saat mencucinya).
Doa pada saat mencuci kaki kanan:
Ya Allah teguhkanlah telapak kakiku ini di atas ashshirat al-mustqim bersama telapak kaki para hamba-Mu yang shaleh.
Doa pada saat mencuci kaki kiri:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terpelesetnya telapak kakiku di atas ash-shirath yang ada di neraka, pada hari dimana telapak kaki orang-orang munafik dan orang-orang musyrik akan terpeleset ke sana.
10. Setelah selesai berwudhu, maka sebaiknya membaca doa setelah wudhu sebagai berikut:
Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.
Hal – hal yang Dapat Membatalkan Wudhu
Anda tidak perlu berwudhu setiap mau menjalankan ibadah, Anda bisa menjaga wudhu agar tidak batal. Namun, menjaga wudhu juga bukan hal yang mudah. Ada beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengatakan kalimat yang mengarah kepada kekufuran (keluar dari agama Islam)
2. Keluar sesuatu dari dua jalan (qubul/ alat kelamin dan dubur/anus). Contohnya: buang air besar dan buang air kecil, kentut (buang angin), dan lain – lain.
3. Bersentuhan antara dua orang yang bukan mahram, tanpa adanya penghalang, apalagi disertai dengan syahwat. Karena keinginan menimbulkan syahwat sama dengan syahwat itu sendiri.
4. Menyentuh alat kelamin atau dubur (alat kelamin/ anus sendiri ataupun orang lain) dengan telapak tangan ataupun dengan jari.
5. Hilangnya akal akibat gila, sakit keras, pingsan, mabuk, ataupun tidur dengan nyenyak. Namun, ada yang berpendapat bahwa ada perbedaan antara tidur dengan posisi berbaring dan posisi duduk. Tidur dengan posisi berbaring bisa membatalkan wudhu.
Sedangkan tidur dengan posisi duduk tegak, tidak mengakibatkan batalnya wudhu. Karena pada posisi tersebut tidak ada (kecil) kemungkinan untuk buang angin. Namun, sebaiknya jika Anda tidak yakin maka sebaiknya berwudhulah lagji sebelum melaksanakan ibadah jika sebelumnya Anda sempat tertidur.
Demikian diatas penjelasan singkat mengenai tata cara wudhu secara tertib dan berurut sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat, terkhusus kepada saudara – saudara sesama muslim semua.
Naisu
BalasHapus